Hal serupa juga berlaku untuk
perilaku. Misalnya, saat ada hal lucu, manusia tertawa terbahak-bahak. Selaini
tu sepertiga hari manusia dihabiskan dalam kondisi seperti mati atau dikenal
dengan tidur. Renungkan perilaku-perilaku ini, Anda akan mendapatinya sangat
aneh. Berikut 10 hal biasa yang aneh yang selalu dilakukan manusia beserta
alasan manusia melakukannya.
1.Menangis
Kesedihan bisa membuat air mata
jatuh. Di antara semua makhluk, hanya manusia yang bisa menangis karena emosi.
Tak hanya berguna mengkomunikasikan perasaan, ilmuwan yakin ada hormon tak
diinginkan dalam air mata dan protein lain yang dihasilkan selama massa stres.
Hal semacam ini disebut efek ‘tangis kebaikan’.
2.Cegukan
Cegukan merupakan kejang paksa
diafragma (membran otot dada untuk bernapas). Kejang ini membuat otot iritasi
akibat banyaknya atau sedikitnya makanan dalam perut. Anehnya, cegukan tak
memiliki tujuan. Satu hipotesa menyatakan, cegukan merupakan sisa refleks
menghisap primitive.
3.Tidur
Manusia menghabiskan sepertiga
waktunya untuk tidur. Tak seorang pun bisa melewati hari tanpa tidur. Perilaku
inilah satu-satunya yang bisa dipahami. Tidur memungkinkan ‘pemeliharaan’ dari
produksi kimia selama bangun untuk perkembangan otak. Beberapa teori
menunjukkan, tidur penting untuk ingatan dan pembelajaran. Tidur juga membantu
memasukkan ingatan episodik ke dalam ‘media penyimpanan’ jangka panjang.
4.Kematian
Secara teknis, kematian bukan
aktivitas sehari-hari. Namun, kematian terjadi pada banyak orang sekaligus tiap
harinya. Mengapa? Manusia mati karena sel mati. Meski sel terus diperbarui
selama 70 tahun, sel tak bisa memperbarui diri selamanya. Dalam sel terdapat
telomeres untuk menyimpan informasi genetis. Namun, lama kelamaan, telomeres
tak mampu menyimpan informasi dan sel tak bisa membagi diri lagi.
5.Melihat dalam 3D
Bagaimana mata manusia bisa
menghasilkan visi 3D? Hal ini sebenarnya trik pikiran. Otak manusia
memanfaatkan ‘teropong disparitas’ guna melihat gambar berbeda dari mata kiri
dan kanan. Selain itu , menggunakan gambar itu, otak manusia merekonstruksi
kedalaman.
Untuk obyek dekat, otak mendaftar
‘konvergensi’ mata manusia guna menentukan seberapa jauh jarak. Saat memandang
sesuatu yang bergerak, secara tak sadar jarak itu menimbulkan ‘parallax’ yang
pada kecepatan berbeda, obyek akan terlihat mendekat atau menjauh.
6.Tersipu
Tersipu membuat pipi memerah. Reaksi
ini umum pada manusia saat mendapat perhatian sosial. Tersipu bisa dipicu
bertemu orang penting, menerima pujian dan mengalami emosi kuat di situasi
sosial. Biologi tersipu bekerja dengan meluaskan area pembuluh darah muka untuk
menimbulkan efek memerah. Namun, hingga kini, ilmuwan tak memahami apa fungsi
tersipu.
7.Ciuman
Insting biologis ini memang tampak
aneh. Ciuman memungkinkan orang menggunakan bau dan rasa guna menilai
pasangannya. Nafas dan air ludah seseorang menyimpan sinyal kimia penanda sehat
atau sakit. Lebih lanjut, kulit di hidung dan mulut diselimuti minyak berisi
feromon, kimia riasan biologis manusia.
Saat mendapat feromon selama ciuman,
secara tak sadar, orang menjadi makin tertarik atau tidak tertarik untuk
melakukan seks. Psikolog yakin, aksi fisik ciuman membantu pasangan ‘saling
berkenalan’.
8.Kentut
Tiap makan dan minum, gas masuk ke
tubuh. Faktanya, suatu hal normal kentut 1,9 liter atau sekitar 15-20 ‘tut’
tiap hari. Aroma khusus kentut berasal dari bakteri perut. Saat memroses
makanan menjadi nutrisi di perut, mikroba menghasilkan produk bau hidrogen
sulfida (gas serupa telur busuk). Seperti manusia, bakteri ini sangat menyukai
makanan manis. Jenis gula alami pada susu dan buah menjadi penyumbang ‘tut’
terbanyak.
9.Tertawa
Saat ada hal lucu, dorongan tawa
selalu muncul. Tawa memang aneh. Mengapa manusia tertawa? Psikolog yakin
perilaku ini merupakan respon untuk memberi sinyal pada orang lain melalui
penyebaran emosi positif, mengurangi stres dan kontribusi kohesi. Hal serupa
juga terjadi pada primata, simpanse dan orang utan juga tertawa saat bermain.
10.Berkedip
Berkedip bukanlah hal aneh.
Aktivitas sepersepuluh detik ini untuk menghilangkan partikel debu dan
menyebarkan cairan pelumas ke bola mata. Hal anehnya adalah, manusia selalu tak
bisa ‘melihat’ kegelapan dalam aktivtas 2-10 detik itu. Ilmuwan menemukan, otak
manusia memiliki bakat mengabaikan gelap sementara. Berkedip menekan aktivitas
beberapa area otak yang bertanggungjawab mendeteksi perubahan lingkungan.
Alhasil, manusia bisa merasakan dunia secara kesinambungan.